Rabu, 13 Februari 2013



SEJARAH SINGKAT
SAKA WIRA KARTIKA CABANG MAMUJU

1.           Pada awal tahun 2009 Kwarnas membentuk Pokja membuat petunjuk penyelenggaraan Saka Wira Kartika (biasa disebut PP Saka Wira Kartika dan selesai bulan Desember 2009 dengan sudah ditanda tangani PP Saka Wira Kartika oleh Kwarnas, maka perlu segera disosialisasikan agar Saka Wira Kartika segera berdiri diKowil-Kowil.

2.           Sesuai dengan PP Saka Wira Kartika yang dikeluarka oleh Kwarnas maka pada tahun 2010 Kwartir Cabang Mamuju memberikan tugas kepada andalan cabang untuk segera bekerja sama dengan  Kodim 1418/Mamuju untuk mendirikan kepengurusan Saka Wira Kartika Cabang Mamuju.

3.           Dan pada tahun 2011 Kodim1418/Mamuju bersama dengan beberapa pengurus Andalan telah melakukan rapat untuk pembentukan pengurus Saka Wira Kartika

4.           Dan sesuai dengan hasil rapat, maka Kodim 1418/Mamuju membuat Surat dengan Nomor.   B/46/II/  2011 tanggal 7 Februari 2011 perihal pengajuan Susunan Pengurus Pramuka Satuan Karya Wira Kartika  Cabang Mamuju masa Bakti 2011 - 2016.

5.           Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Kwarcab Mamuju Nomor 007 Tahun 2011 tentang pengurus Saka Wira Kartika Cabang Mamuju, maka pada tanggal 12 –Desember 2012 bertepatan dengan peringatan Juang Kartika di Kabupaten Mamuju, Saka Wira Kartika Mamuju dinyatakan Resmi oleh Kwartir Cabang Mamuju.    





Mamuju ,20 November 2012



MUH. ACHIR

SEJARAH SAKA WIRA KARTIKA DI INDONESIA



 


SEJARAH TERBENTUKNYA
SAKA WIRA KARTIKA

 TNI AD melakukan kerja sama pembinaan serta pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Djoko Santoso dan Ketua Kwarnas Azwar Anas menandatangani naskah kerja sama di Kodam Jaya, Jakarta, Minggu (28/10).

Menurut KASAD, TNI AD membentuk “Saka Wira Kartika” sebagai wadah gerakan pramuka di jajarannya. Pasalnya, hampir satu dasawarsa ini harus diakui keikutsertaan AD secara langsung dalam membina pramuka belum mengemuka.

Pembentukan ini juga menindaklanjuti pencanangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang revitalisasi gerakan pramuka Indonesia. “TNI AD mengambil peran dalam rangka pembinaan generasi muda melalui gerakan pramuka agar menjadi generasi muda berkarakter dan siap menjadi kader-kader pemimpin bangsa,” ujar KASAD.

Untuk tahap awal, koordinasi dengan kwartir masih sebatas tingkat kabupaten (Komando Distrik Militer/Kodim). Ke depan akan dikembangkan setingkat kecamatan, bahkan kelurahan dan desa. Dengan langkah ini, TNI AD mengkonkritkan kembali perannya sebagai kekuatan pertahanan negara, sekaligus kekuatan moral dan kekuatan kultural bangsa.

Untuk mengefektifkan pembinaan kepramukaan, KASAD menjelaskan, akan memerintahkan komandan satuan di jajaran TNI AD membentuk dan membangun gugus depan teritorial. Saat ini, telah ada 115 gugus depan yang dibantu TNI AD. “Gugus depan satuan tersebut akan membantu personel, materiil, moril, organisatoris, fasilitas, dan peralatan untuk membantu gerakan pramuka,” ucap KASAD. Secara konkret hal ini akan dibicarakan dalam rapat koordinasi teknis (rakornis) Asisten Teritorial KASAD dan para Danrem, Selasa (30/10) mendatang.

Rapat tersebut, sekaligus memberi pembekalan dan orientasi pramuka, sehingga komandan satuan memahami benar tentang kepramukaan. KASAD membantah langkah ini sebagai upaya penambahan kekuatan TNI AD. Katanya, hal ini semata-mata untuk membangun kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan semangat kebangsaan sejak dini. “Sama sekali bukan upaya penambahan kekuatan angkatan darat. Kalau orang mempunyai nasionalisme dan bela negara yang tinggi otomatis akan memperkuat pertahanan negara. Itu modal yang sangat strategis dalam pertahanan,” ujar KASAD.

Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.